Cara Menikmati Musik Cadas Dengan Moshing

Cara Menikmati Musik Cadas Dengan Moshing

Hallo guys! Apakah kamu pernah melihat orang diangkat-angkat pada saat mengunjungi acara musik cadas? Atau malah kamu pernah melihat penonton ricuh karena dorong-dorongan hingga sikut-sikutan antar penonton? Kalau pernah melihat hal tersebut, maka itulah yang dinamakan moshing. Moshing atau mosh pit ini merupakan suatu bentuk ekspresi dari pecinta musik punk atau hardcore dengan cara mendorong-dorong atau membenturkan tubuh satu sama lain.

Memang sebuah konser musik aliran keras ini sangat identik dengan moshing. Justru dengan adanya moshing menjadi daya tarik tersendiri untuk para penonton mengunjungi acara musik tersebut. Penonton yang melakukan moshing biasanya dilakukan di depan panggung. Tidak jarang juga mereka berinteraksi dengan musisi di atas panggung untuk melakukan gerakan moshing.

Awal Mula Moshing

Lahirnya gerakan dari penonton musik cadas ini bermula pada tahun 1975 – 1980 di Los Angeles yang membuat tarian pogo. Sebenarnya, tarian pogo ini bermula dari tarian yang dilakukan oleh anak-anak punk dan ska ketika sedang menikmati alunan lagu dari band idolanya.

Setelah anak-anak punk, para pecinta musik hardcore juga memiliki tarian khasnya, yaitu slam dancing, yang mana tarian slam dancing ini tidak jauh dari pogo. Salah satu gerakannya yaitu mereka berjalan di lingkaran sambil menggerak-gerakan tangannya dan saling mendorong. Seiring berjalannya waktu, tarian tersebut lebih dikenal dengan moshing.

Untuk dapat melakukan moshing, para penonton yang ingin melakukan gerakan tersebut harus sukarela untuk membuat mosh pit terlebih dahulu. Mosh pit ini merupakan sebuah lingkaran khusus untuk memastikan para pelaku moshing tidak melukai orang lain yang tidak melakukan gerakan tersebut. Lebih lanjut, moshing bisa saja dilakukan sendiri atau berkelompok.

Pada dasarnya gerakan moshing ini bisa dikatakan sebagai energi yang dikeluarkan oleh band dan diterima oleh para penontonnya di tempat konser musik tersebut. Dari situ lah energi dari para penonton yang hadir membludak hingga akhirnya menjadi sebuah tenaga untuk moshing dengan saling mendorong.

Dalam menonton konser musik cadas, seolah-olah gerakan moshing ini menjadi hal yang wajib ada. Untuk mereka yang menyukainya, gerakan moshing ini menjadi cara untuk menikmati musik tersebut. 

Macam-Macam Gerakan Moshing

Tidak banyak yang tahu bahwa untuk melakukan tarian moshing ini memiliki gerakan-gerakan yang berbeda. Inilah beberapa macam gerakan moshing yang perlu kamu ketahui.

  • Slam Dancing

Slam dancing merupakan sebuah gerakan moshing yang cara melakukannya yaitu dengan mengayunkan tangan dan kaki secara kuat mengikuti alunan musik.

  • Stage Diving

Sebuah gerakan yang caranya yaitu dengan melompat dari atas panggung ke arah penonton yang berkerumun.

  • Crowd Surfing

Orang yang melakukan gerakan crowd surfing adalah orang yang menerima gerakan stage diving yang diangkat dari satu penonton ke penonton lainnya.

  • Circle Pit

Gerakan ini membentuk lingkaran lalu berlari mengitari lingkaran sembari berteriak.

  • Push Moshing

Gerakan ini merupakan gerakan mendorong sesama penonton yang berada di dalam lingkaran.

  • Wall of Death

Gerakan yang cara melakukannya dengan membelah penonton menjadi dua kubu kemudian disatukan kembali dengan bentrokan dari satu kubu ke kubu lain.

Terkadang Disertai Kekerasan

Semakin banyak orang yang melakukan moshing, maka semakin besar pula adrenalin yang tercipta untuk mendapatkan momen dalam menikmati acara musik tersebut. Meskipun tarian ini merupakan salah satu bentuk ekspresi dalam menikmati musik cadas, tidak sedikit orang yang memandang moshing ini merupakan hal yang negatif. Banyak orang yang mengatakan hal tersebut sebab gaya tarian moshing ini bisa mencelakai atau mencederai orang lain.

Jika mosh pit tidak dijaga dengan baik, tidak sedikit membuat orang mendapatkan cidera. Selain mengakibatkan cidera, moshing yang dilakukan bisa memicu keributan yang tidak diinginkan.

Beberapa grup band juga banyak yang menentang gerakan moshing dalam sebuah konser musik. Salah satu band yang menentang moshing adalah The Smashing Pumpkins. Grup musik yang berasal dari Amerika Serikat dan hits di era 90-an.

Pada tahun 1995, seorang pria berusia 17 tahun bernama Bernadette O’Brien tewas akibat melakukan gerakan moshing yang terlalu agresif. Ia tewas di tengah-tengah mosh pit. Saat itu ia sedang mengunjungi konser The Smashing Pumpkins di Dublin, Irlandia. Dari situlah The Smashing Pumpkins menolak adanya gerakan moshing.

Share this post